Birokrasi : Mengurus STM (Surat Tanda Melapor) WNA - Langkah kedua setelah KITAP

Selesai pengurusan KITAP selesai, yang menurut gw gak sesusah dan menyeramkan seperti yang dibayangkan dan pengurusan KITAP suami hanya memakan waktu 1 bulan kalau tidak dipotong libur lebaran, dan salut juga sama kinerja dari kanim Tangerang, yang gw pikir petugas Kanim tuh sangar2 tapi di kanim Tangerang tuh petugasnya lumayan ramah2 juga dan gak ketus dan mereka memiliki komunikasi yang baik dan menjawab pertanyaan2 kita dengan baik, lalu mulailah gw membuat daftar apa2 aja yang harus gw lakukan setelah itu. 
Langkah pertama adalah membuat STM (Surat Tanda Melapor) dari kantor polisi, pada waktu kita menerima WNA tinggal dirumah kita sebenarnya kita harus lapor ke kantor Polisi yang dulu harus ada 2 yaitu Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD) dan STM (Surat Tanda Melapor) nah dipikiran gw sebenarnya beda keduanya apa yaa? tapi Puji Tuhan sekarang tidak perlu lagi SKLD jadi cuma tinggal mengurus STM saja. Sebenernya gw juga gak ngerti kenapa pemegang Kitap masih perlu juga urus STM :D.
Perlu diketahui untuk pengurusan STM itu harus di Polres setempat, awalnya gw gak tau dimana buatnya karena ada byk kan jenis kantor polisi, Polsek, Polres, Polda, apa lagi tuh? dan ternyata Tangerang Selatan itu belum punya Polres sendiri :P, waktu selesai ambil KITAP rencana gw mau langsung ke Polres Tangerang dan begitu ke kantornya ternyata mereka gak bisa buat STM untuk suami gw, karena kita berdomisili di Tangsel, Lah pan kite Tangerang2 juga kata gw dan Tangsel pan gak punya Polres, lalu kata petugasnya kita gak bisa bu klu TangSel, kayanya TangSel itu masih gabung Polres nya sama Polres Jaksel, oooohhhh kata gw, jadi bukan gabungnya di Tangerang yaa? yaw dah berarti gw harus ke POLRES JakSel dunk. 
Sambil gw menyiapkan syarat2nya :
1. Surat Pormohonan Sponsor (gw gak diminta yg materai tapi ada yang diminta juga)
2. Foto Copy KITAP
3. Foto Copy Paspor
4. Foto Copy KTP Pelapor
Siap semuanya gw meluncur ke Polres Jaksel dan kantor pembuatan STM tuh di paling pojok di lantai 2, setelah dokumen gw diperiksa dan dilihat dan pak petugasnya bilang kalau STM akan selesai besok ya buu, sambil bingung biaya berapa yang harus gw bayar. 
Setelah keesokan harinya gw balik untuk ambil STM yang udah jadi, setelah gw periksa ternyata STM untuk suami gw berlaku selama 5 tahun juga, jadi gak usah diperpanjang tiap tahun (yihaa) meringankan beban tahunan gw.
Setelah terima gw lihat muka bapak Petugasnya, beliau cuma senyum ajaa, gw juga cuma senyum dan gak mau nanya berapa pak? dan gw sambil senyum paling manis bilang terima kasih ya Pak, Sambil berdiri dan keluar ruangan beliau. Biaya ; Gratis. 

Megurus Sendiri Alih Status dari ITAS ke ITAP untuk Suami

Salut sama kinerja Kanim Tangerang
(Sambil Mengurus Mutasi Alamat dari Jakpus ke Tangsel)

Hampir 3 tahun tinggal di Tangsel, namun gw belum berkeinginan untuk mengganti KTP gw menjadi KTP Tangsel. Karena alasan Repot dan teman2nya maka gw enggan untuk melakukannnya dan lagipula, KTP lama gw yang berdomisili di Jakarta Pusat masih terdapat keluarga yang tinggal disana.
Waktu mengurus KITAS masih lolos karena alasan bahwa gw masih tinggal disana dan sesekali pulang ke Tangsel *apa mungkin krn org wasdakin agak sungkan karena ada sedikit kejadian yang membuat gw, suami dan mereka agak sedikit awkward, Lihat post tentang, urus kitas sendri.
Namun tidak dengan KITAP, karena setelah mengajukan ke Kanim Pusat gw di  nasehatkan oleh bapak2 petugas disana untuk segera ganti domisili, yang ceritanya dan urutannya seperti berikut dibawah ini :

Step 1 (Alih Status : Kanim Jakpus)
KITAS expired tanggal 25 Agustus 2015. Pada tanggal 6 April 2015, lebih awal melangkah lebih baik karena jika ada masalah kita punya spare waktu supaya tidak overstay. Dengan percaya diri yang besar gw melangkah menuju kantor imigrasi Jakarta pusat, lengkap dengan persyaratan yang sudah disiapkan dan copy 3 rangkap dari semua dokumen dibawah ini :

1. Copy KTP & KK (Jakpus)
2. Asli & copy Paspor suami & Kitas
3. Copy Akta Nikah (Kristen) & Buku Nikah (Muslim)
4. Copy surat ijin nikah (Afidafit dari kedutaan suami & N1 apa tuh dari kecamatan untuk isteri)
5. Surat Jaminan Bermaterai
6. Surat Sponsor
7. Surat Pernyataan Integrasi (Baru)-Materai
8. Surat Keterangan tinggal dari RT/RW Rumah Tangsel

Saat memasukan semua dokumen, gw menyertakan juga surat keterangan tempat tinggal di tangsel yang dikeluarkan oleh RT & RW. Masalah akhirnya timbul, sewaktu semua dokumen gw diperiksa, gw ditanya sama petugasnya, Ibu tinggal dimana, gw bilang, gw tinggal di tanggerang, tapi KTP memang masih KTP jakarta, lalu petugas tadi memanggil gw masuk kedalam ruangannya dan memberi tahu yang sebenernya bahwa tidak boleh dalam kondisi seperti ini, dan bahwa gw harus tinggal benar2 tinggal di alamat yang ada KTP, jika ditemukan tidak demikian kemungkinan 100% permohonan gw ditolak. Petugas itu memberi tahu saya agar tidak ditolak karena nanti gw yang akan kerepotan sendiri, pasalnya ini proses ITAP.  
Berargumen panjang lebar bla bla bla KTP nasioanal sih nasional tapi ternyata nasionalnya pakai tanda petik. 
*pikiran sedih karena ganti KTP seperti ganti kehidupan buat gw, kebelakangnya panjang urusannya hikss. 
Sambil memelas gw minta tolong si bapak petugas, ayolah pak tulungg, namun bapak petugas bilang bahwa akan susah untuk lolos di bagian Wasdakim nya. 
Akhirnya pun si bapak mengembalikan dokumen gw untuk mengurus mutasi aja dan pulang dengan hampa hee, mau coba "Nego" sama wasdakim tapi sudah enggan karena orang2 wasdakim di Kanim Jakpus sangat susah untuk ditemui, karena memang mereka rata2 tugasnya keluar kantor terus. 

Step 2 (Proses Mutasi Kanim Pusat)
2 hari kemudian tanggal 8 April 2015, gw mencoba untuk kembali ke kanim Jakpus, dengan 2 pilihan  :  

1. Bener2 mutasi dan siap2 ganti KTP & KK, dengan menyiapkan dokumen berupa a. surat permohonan bermaterai yang isinya menyatakan bahwa kita sudah pindah rumah, b.melampirkan fotocopy surat keterangan dari RT & RW tanggerang. c.Paspor dan d.kitas asli.

2. Mencoba Mencari "Solusi" dengan bertemu wasdakim.

Setelah tiba disana karena kesal menunggu gak jelas petugas "Wasdakim" dan gak ada pula petugas yang bisa dimintai keterangan jadilah pilihan gw walaupun gontai adalah memasukan permohonan Mutasi dari kanin pusat ke tangerang, dengan syarat nomor 1 diatas, dan setelah dokumen diterima, butuh waku 2 hari kerja dan saya harus kembali lagi kesini untuk mengambil dokumen/ surat Mutasi yang ditujukan ke Kanim tanggerang dan paspor beserta kitas.

Step 3 (Proses Mutasi Kanim Pusat)
Setelah 2 hari kerja, tanggal 10 April 2015, gw kembali ke Kanim pusat untuk mengambil surat mutasi. Setelah terima surat Mutasi menuju ke bagian adminstrasi untuk minta nomor surat *nomor surat aja kita yang harus minta chuy. Nomor surat dilayani oleh ibu petugas bertampang sangar, setelah terima nomor surat, di fotocopy suratnya dan menuju ke ruang arsip untuk mengambil berkas. Setelah arsip diterima, kembali ke bagian mutasi untuk kasih fotocopy surat mutasi yang sudah ada nomornya. 
Surat asli dan berkas semua diberikan ke gw untuk gw bawa ke kanim Tangerang. *Ada kejadian lucu waktu gw sedang menunggu dokumen gw dicari, sambil nunggu, gw duduk di kantin di depan ruang arsip. Gak lama kemudian diwaktu gw sendang enak minum es teh manis dihari yang panas itu, gw dipanggil untuk masuk ke dalam lagi, sontaklah gw buru2 menghabiskan minum gw, untung gw ga pesen makanan, saat gw masuk dan ketemu bapak arsip, dia bilang begini, *wahh enak tuh bu ya minum seger lagi panas2 gini, gw jawab ya iya lah pak, ini saya kegerahan dari tadi bolak-balik, turun-naik, sampe keringetan. Lalu kata bapak itu, gak bagi2 nih ibu minum sendirian ajaa, gw jawab lahhh emang bapak belom minum?? bapak mau, saya pesen deh pak *kena palak deh gw haha. lalu si bapak menjawab, gak usah bu kasih saya aja mentahnya *jujur loh, nanti saya beli sendiri. *sambil tepok jidat dalem hati. Akhirnya gw selipin Rp.20,000 di logbooknya dia sambil gw tanda tangan kalau dokumen imigrasi suami gw udah gw terima.
setelah itu gw kembali ke loket mutasi lagi dan di cek kembali dan semua dokumen beserta amplop dan surat pindah diberikan ke gw.

Step 4 (Proses Mutasi Kanim Tangerang)
Dengan dokumen lengkap neserta arsip dan surat mutasi, gw meluncur ke kanim Tangerang. Suasana kanim tangerang padat banget dan petunjuk yang kurang jelas mau kemana2nya, setelah naik ke lantai dua, semua pintu tertutup dan butuh kartu pass untuk masuk kedalam, tidak lama waktu gw lagi celingak celinguk ada bapak2 nyamperin gw dan bertanya keperluan gw apa, lalu gw diberi tahu untuk ketemu dengan Bpk A, setelah ketemu Bpk A, gw musti ke bpk B, gw dilempar sana-sini padahal surat mutasi sudah ada, dan ternyata karena gw gak punya KTP Banten jadi mereka gak mau terima dokumen suami gw hadeeehhhh.. 
Akhirnya gw gw bertemu dengan bpk Putera (infokim) dan pak Putra menyarankan untuk mengurus perpindahan gw dari JKT ke Tangerang, lalu baru dokumennya bisa diterima oleh Kanim Tangsel. 
Berarti berkas dari Jakpus yang sudah dicabut dan gw bawa, belum bisa dimasukin ke kanim Tangerang, karena terpental di KTP duh *berarti berkas suami saya luntang lantung nih. Gak ada masalah pak, kalau dokumen ini gw yang pegang, lalu si bapak menjawab, gak ada sih,
Saya diminta untuk mengurus surat pindah terlebih dulu dan kembali setelah ada KK & KTP baru, untuk menyerahkan semua berkas. Lalu bapak Putra dari Infokim berkata seharusnya sebelum saya mencabut, saya harus punya surat pindah dulu, dan atau saya diminta untuk buat surat domisili yang mengeluarkan kantor keluraha tempat tinggal, *udah cek bahwa kantor Kelurahan di Tangsel tidak lagi bisa menerbitkan surat keterangan Domisili (titik). 
Lalu gw tanya lalu gimana pak waktunya keburu gak nih sekarang bulan April dan KITAS suami Expired Agustus, lalu mereka bilang wahhh masih lama bu, tenang aja, urus KITAP paling lama 1 bulan, Lalu dengan terkejut gw menanggapi, *really?? 1 bulan pak?? serius?? iya bu, perpanjang kitas aja paling lama 2 minggu.  *"bener nih pak?" si bapak bilang *Bener, Ibu tenang aja dan urus aja KTP & KK Tangerang Ibu.
Petugas2 di kanim Tangerang ini sangat helpful banget sih dan memberikan info2 yang jelas jadi walaupun gw dioper kesana sini gak gitu emosi dan  kecewa.
Sia-sia lagi gw datang ke kanim Tangerang karena dokumen suami gw belum bisa diterima oleh Kanim ini, berawal dari sinilah akhirnya gw memutuskan untuk mengganti KTP gw dari Jakpus ke Tangsel (Lihat postingan Urus KTP Sendiri) beruntung gw coba maju untuk ITAP lebih awal yaitu di bulan April, dimana ITAS suami habis masa berlakunya di Agustus, jadi gw masih ada kesempatan untuk mengurus perpindahan  gw.

Step 5 (Proses Mutasi Kanim Tangerang)
Hampir sebulan pengurusan dokumen2 perpindahan gw yang tak kunjung kelar. Mungkin karena gw gak mau pakai "uang" atau "Orang dalam". Pasalnya tetangga gw ada yang kena tipu oleh oknum petugas, dalam hal urus-mengurus KTP & KK dan mengeluarkan uang hampir 2 juta dan 2 juta yang itu pun tidak membuat tetangga gw cuma taunya "simsalabim" KTP & KK jadi, yang ternyata mereka harus jalan sana sini juga, ya sama aja dunk.
KTP & KK gw belum jadi,  tapi saya memiliki tanda terima dari kecamatan dan Surat2 pindah dari DukPil Jkt & TangSel. 
Hari ini, gw mencoba untuk kembali ke kanim Tangerang untuk proses dokumen mutasi terlebih dahulu. 
Kanim Tangerang masih belum mau menerima dokumen mutasi gw, karena KK & KTP fisiknya belum ada, akan tetapi setelah berargumen dengan petugas dan dengan semua dokumen lengkap (surat pindah keluar dan datang dan resi KK & KTP) yang gw miliki, akhirnya dokumen mutasi suami gw diterima juga, dan untuk diterbitkannya surat pindah yang butuh 1 hari kerja, karena penandatangan surat sedang tidak ada ditempat, alhasil gw disuruh kembali besok untuk mengambil surat keterangan mutasi yang sudah ditanda-tangani untuk pegangan suami gw dan gw. Surat ini diperlukan pada waktu kita hendak membuat KTP dan KK suami, dan mutasi pun sudah selesai.

Step 6 (Proses Alih Status)
Butuh waktu lama juga ternyata untuk KK & KTP selesai. Memulai proses dari awal bulan April sampai sekarang ini sudah awal juni, namun KTP KK gw belum selesai juga. Tidak berputus asa, gw coba balik ke Kanim untuk coba proses alih status, dan ternyata sia-sia, tetep loh mereka butuh fisik KTP & KK. *Emang iya sih padahal udah ada resi, kan bisa nyusulll haiyaaa. Dan gw pun menyerah juga untuk  menunggu dengan manis sampai KTP & KK gw selesai.
Hari Rabu, Tanggal 17 Juni 2015 akhirnya selesai juga KTP & KK gw. Kembali ke Kanim Tangerang dan berharap gak ada kekuangan dokumen apapun. Dan sesuatu ada yang berubah disini, di Kanim Tangerang, kantornya lebih bersih dan terang *gak gelap lagi dan lebih dingin, ACnya baru kayanya dan semua alat2nya kayanya serba baru tuh, cuma kurang kursi tunggu di lantai 2 nih. Wah dalam 1 bulan gak kesini, gedung Kanim ini sudah bagus dan sedang direnovasi lagi gedung sebelahnya.

Dengan Menyerahkan semua dan difotocopy jadi ada 3 rangkap
1. Copy KTP & KK (Tangerang)
2. Asli & copy Paspor suami & Kitas
3. Copy Akta Nikah (Kristen) & Buku Nikah (Muslim)
4. Copy surat ijin nikah (Afidafit dari kedutaan suami & N1 apa tuh dari kecamatan untuk isteri)
5. Surat Jaminan Bermaterai
6. Surat Sponsor
7. Surat Pernyataan Integrasi (Baru)-Materai
8. Surat Keterangan tinggal dari RT/RW Rumah Tangsel sudah di ttd kelurahan ( dilampirkan aja sebagai tambahan)

Setelah lolos dari loket pemeriksaan pertama dan gw ditujukan untuk menghadap bapak Dewo di lantai 1, untuk verifikasi lebih lanjut dan meminta note dari mereka seperti interview gitu kali ya, waktu itu bapak Dewo tidak ada ditempat jadi diwakilkan oleh rekannya, Setelah selesai kita kembali ke loket penerimaan dokumen dan diberikan tanda terima untuk kembali lagi, namun tanggal pastinya belum karena setelah terima dokumen proses selanjutnya adalah survey ke rumah dan setelah survey inilah baru kita tahu kapan kita kembali ke Kanim untuk mengambil hasil survey.

Step 7 (Alih Status : Survey tempat tinggal)
Butuh waktu tidak lama, hari Minggu Tgl 21 Juni 2015, gw menerima telpon dari petugas Wasdakim untuk survey, kaget juga ternyata Hari Minggu pun si Bapak Wasdakim bekerja, ya gw dan suami mengiyakan untuk disurvei hari minggu sore, karena pagi sampai siang hari kita harus ibadah dulu.
Bapak petugas datang sendiri dan  mengambil foto kita berdua dan rumah dan foto bapak petugasnya dengan suami gw, bukti kalau sudah di survei dan gw ditanya beberapa pertanyaan umum, seperti sudah berapa lama tinggal disini, apa pekerjaan gw dan suami, kegiatan hari2 apa aja,  karena lagi bulan Ramadhan jadi gw gak sediakan apapun juga.
Setelah selesai survey, Bapak Petugas meminta kita kembali ke Kanim sekitar 5 hari dari hari ini, yaitu Jumat 26 Juni 2015, sudah bisa datang dan mengambil surat hasil survey untuk di bawa ke Kanwil MenHumHam Banten yang berada di Serang. Great.

Step 8 (Alih status : Pembayaran dan Proses di Kanwil Menhum ham Banten)
Tanggal 26 Juni 2015, gw ambil cuti 1 hari untuk berangkat pagi2 ke Kanim Tangerang, mengambil surat rekomendasi untuk dikirimkan ke Kanwil Menhumham Banten. Yihaaa, surat sudah keluar dengan *nomor surat sudah lengkap dan gw hanya diminta untuk fotocopy, *step minta nomor surat gak ada di kanim Tangerang, setelah di fotocopy semua dokumen di-susun rapih oleh petugas. Ada yang baru, setelah survei dan sebelum kita ke kanwil kita harus bayar biaya proses ke-imigrasian terlebih dahulu, kalau sebelumnya sewaktu pengurusan kitas tahun 2014 lalu, pembayaran dilakukan sesaat sebelum pengambilan sidik jari dan foto, setelah proses Kanwil dan Dirjen. Namun sekarang sebelum ke kanwil, Dirjen dan foto dan setelah Kanim mengeluarkan surat untuk ke Kanwil, kita sudah harus melunasi semua biaya administrasi, resmi yaitu :
1. Biaya Kitap - Rp. 3,500,000
2. MERP 2 Tahun - Rp. 1,750,000
3. Biaya Sistem - Rp, 55,000
Total Dibayar Rp. 5,305,000.-

Setelah Lunas bersama bukti bayar di fotocopy dan sekarang gw berangkat deh ke Serang.
Butuh waktu tidak sampai 2 jam untuk tiba di Kanwil Menhumham Serang, Banten. Hanya masalahnya adalah hari ini adalah hari jumat dan tepat jam 11 lewat gw dan suami, tiba di Kantor Kanwil alhasil kita harus menunggu sekitar 2 jam sampai selesai Jumat-an untuk memasukan dan menerima kembali surat rekomendasi dari kanwil Serang, untuk diantarkan ke Dirjen Imigrasi di Kuningan JakSel. Hanya menunggu tidak terlalu lama, surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kanwil Banten selesai, Bravo... Karena di kanwil jakarta butuh waktu 2 hari kerja untuk dapat surat ini. Yang berarti kita tak perlu kembali lagi kesini, jauhh booowww. 

Step 9 (Alih Status : Dirjen Imigrasi Jakarta)
Setelah terima surat dari Kanwil Banten, Senin 29 Juni 2015 gw niat berangkat pagi ke Dirjen setelah dari situ gw mau ke Kantor langsung. Ternyata oh ternyata, ke Jakarta lebih memakan waktu dijalan lebih lama dari pada perjalanan ke Serang haiyaaa.. berangkat niat pagi, sampai di stasiun kereta dan ternyata keretanya telat hadeehhh, cuape deeehhh. 
Setelah sampai di Dirjen Imigrasi Kuningan, dokumen gw diterima dan membutuhkan 10 hari kerja dan gw diminta kembali tanggal 14 Juli 2015,  *Loh kok lama ya bu? bukannya cuma 5 hari kerja? lalu petugasnya menjawab, Kalau Kitas 5 hari, tapi kalau Kitap 10 hari kerja. oooo ya udah gw meninggalkan nomor telepon gw yang bisa dihubungi kalau ada dokumen yang kurang dan perlu nanti mereka akan menghubungi gw.

Step 10 (Alih Status : Dirjen Imigrasi Jakarta)
Tgl 14 Juli 2015, gw balik ke Dirjen Imigrasi di Rasuna Said, berharap tidak ada masalah, setelah 10 hari proses persetujuan dan menjelang Liburan Lebaran, setelah memberikan tanda terima ke pihak loket, (untuk pengambilan dokumen biasannya setelah jam makan siang) tidak lama kemudian nama suami gw dipanggil dan gw mendapat 3 amplop, 1 untuk suami, 1 untuk Kanim Tangerang, dan 1 untuk Kanwil Hum Ham Banten yang katanya bisa dikirim lewat pos. Terima kasih Tuhan akhirnya setelah melewati beberapa proses KITAP suami sudah di setujui.

Step 11 (Alih Status : Kanim Tangerang (Foto&Sidik Jari)
Tgl 15 Juli 2015, sehari sebelum liburan Lebaran gw dan suami mencoba untuk pergi ke Kanim Tangerang untuk menyampaikan surat yang sudah disetujui oleh Dirjen Imigrasi, sebisa mungkin untuk datang pagi hari, karena hari ini adalah hari terakhir kerja sebelum libur Lebaran, takutnya klu sudah siang, petugas sudah pada gak konsen haha *seperti gw. Tiba di Kanim langsung ke Loket penerimaan berkas WNA dan gw disuruh foto copy 1 rangkap, ga tau forocopynya untuk apaan, padahal kan surat itu udah langsung buat mereka, setelah di fotocopy dan fotocopy tersebut dibawa ke tata usaha untuk di legalisir, setelah surat dan fotocopy diterima, gw dan suami disuruh bertemu kembali dengan Bpk Imam untuk *final Interview, ternyata setelah semua proses masih Interview lagi yang jadinya sebenarnya gw yang banyak tanya sama Bapak Imam dan bapak Imam dengan sabar menjawab pertanyaan2 gw. 
Pertanyaan gw adalah seputar pekerjaan, gw bertanya apakah suami saya boleh bekerja pak? jawab bapak Imam boleh bu, apakah saya harus melapor lagi ke Kanim? Jawab bapak Imam, Gak perlu bu yang penting kan ibu gak pindah rumah lagi kan?, lalu gw tanya lagi, Apakah jika suami saya bekerja diluar Jabodetabek boleh pak? jawab pak Imam Boleh donk bu dimana aja boleh kerja asal tempat tinggal ibu tetap di Tangerang. ummm gw jadi berfikir, kalau suami kerja diluar Jawa dan masih akan pulang2 ke Tangerang gak akan masalah kali yaaa, yang penting IMTA harus ada, kalau suami benerja di suatu lembaga atau badan usaha, tapi kalau usaha sendiri yang bukan berbadan hukum, gak perlu IMTA.
Setelah selesai Interview gw dan suami kembali lagi ke lantai 2 dan suami gw udah siap untuk difoto, karena udah hawa liburan dan pembantu gak ada, jadi banyak petugas Kanim yang kerja membawa serta anak2nya hehe lucu yaa. Dan setelah foto dan sidik jari selesai, KITAP akan selesai 4 hari kerja, Jadi KITAP suami gw akan selesai di Tanggal 28 Juli 2015. Start awal tgl 17 Juni - 28 Juli (potong libur lebaran pas selesai dalam 1 bulan) Yihaaa

Ternyata benar loh kata petugas sebelumnya kalau proses KITAP membutuhkan hanya kurang lebih 1 bulan dan posesnya pun tidak sulit dan tidak juga makan hati seperti kata orang2 dan tidak juga susah dan berbelit2-belit. 
Puji Tuhan semua proses berjalan lancar dan banyak petugas Kanim juga yang sangat-sangat membantu, awalnya menakutkan tetapi setelah dijalanin tidak seperti yang kita bayangkan. Kesemuanya itu dapat kita lakukan dengan mudah, jika kita memiliki semua dokumen lengkap dan semua dokumen resmi, gak ada yang nembak sana sini. Dan walaupun prosesnya hanya 1 bulan adalah lebih baik jika memulai lebih awal sebelum KITAS Expire karena kita punya spare waktu yang cukup jika ada sesuatu dokumen yang belum atau perlu kita bereskan.
Ayo kita proses sendiri dokumen2 kita.